Subscribe:

Ads 468x60px

Jumat, 24 Juni 2011

cerpen

CINTA TAK TERDUGA

“Gue diajakin ketemuan..”, kata seorang gadis yang baru saja menaruh tasnya diatas meja.
“what????? Ketemuan??? Siapa yang ngajakin nie??? Temen PDKT’an loe yang mana, Mel?”, sahut teman duduk gadis itu.
Gadis itu adalah Melinda, gadis berambut panjang yang cantik, manis dan imut. Dia adalah siswi kelas 3A SMA Harapan Bangsa. Dan teman yang paling dekat dengannya adalah Chessa, gadis yang tinggi, kurus, dan sipit. Mereka sangat akrab dan berteman dekat sejak pertama masuk SMA.
“itu,,temen PDKT’an pertama gue. Katanya entar sore gue disuruh nunggu dia di warnet tempat biasa gue nongkrong. Loe bisa nemenin gue gak, Chess??? Please…!!”
“aduh… sory banget Mel, gue gak bisa ntar sore gue udah ada janji buat nganterin nyokap gue ke salon. Sory ya say. Lagean sendiri kan lebih asyik,,lebih romantis gitu loh. Hahaha..” ledek Chessa sambil ketawa ngakak.
“dasar loe,,gue malu tau Chess. Ntar lok orangnya jelek and gak asyik diajak ngobrol,gimana?? Gue ngerumpi ma siapa donk??” kata Melinda sambil meringis.
“selamat pagi anak-anak.”
Suara Pak Marzuki memecahkan obrolan mereka dan pelajaran matematikapun dimulai.
“entar pas istirahat kita sambung ya, Mel”, bisik Chessa.
“ya deh..huugh..!!” gerutu Melinda.
Tanpa terasa, jam pelajaran matematikapun berakhir. Dan dua sahabat itu bergegas ke kantin.
“eeh…lanjut yang tadi. Gimana nie nasib ketemuan gue??? Gue belum siap, Guys.”, kata Melinda memulai pembicaraan sambil menarik-narik baju Chessa, sahabat sejatinya itu.
“gimana ya?? Bukannya loe udah biasa ketemuan ma banyak cowok mel, masa gitu aja gak mau sendiri? tumben..!!”
“bukan gitu masalahnya Chess, tapi gue takut aja lok cowok yang satu ini bakal gak asyik diajak ngobrol. Loe bisa bayangin kan, gimana nasib gue ntar??? Sendiri lagi..hugh..!!”
“tapi Mel,, bukannya loe udah biasa nongkrong di warnet itu sendiri?? Yaudahlah lok dia gak asyik, loe chatting aja ma temen-temen facebook loe..!!”
“ya juga ya.. hmm… yaudalah, gue sendiri aja.”
“nah, gitu dong baru Melinda namanya.”
Dan merekapun mulai menyantap bakso yang sudah dibawakan oleh pelayan kantin.
Setelah kenyang menyantap bakso, mereka beranjak ke kelas dan ternyata mereka sangat beruntung karena hari ini Buk Naning, guru sejarah, lagi gak bisa ngajar dan mereka bisa pulang lebih awal.
“bye….”, seru Melinda melambaikan tangan pada Chessa karena dia udah dijemput sama supirnya.


Setibanya dirumah.
“trililit..trililit..trililit…”, suara handphone Melinda.
“hallo…”,sapa gadis itu dengan lembut.
“Mel, ini gue Bayu. Ntar jam 3 jadi ketemuan kan di warnet tempat biasa loe nongkrong?? Gue udah penasaran banget sama loe, Mel.”, bujuk cowok itu.
“iya.. jadi kok. Ntar jam 3, gue tunggu loe disana ya??”
“okey, thanks ya Mel. See you.”
“okey, see you too”
Melindapun bersiap-siap untuk ketemuan sama Bayu, temen PDKT’annya itu.

Setibanya di warnet, betapa terkejutnya Melinda karena ternyata di warnet itu sudah duduk manis dua orang yang Melinda kenal yaitu, Sinta, adik kelas yang begitu akrab dengan Melinda dan Sammy, temen sekelas Melinda yang gak begitu ia kenal.
“hay.. kak Melinda. Sendiri aja kak??”, sapa Sinta dengan ramah.
“iya nie sin. Kamu udah daritadi??”
“lumayan kak, bentar lagi pulang kok. Sini kak,, duduk disampingku aja.!!”
“iya Sin.”
Dan Melindapun duduk diantara Sammy dan Sinta, tapi sedikitpun dia tidak bertegur sapa dengan Sammy, teman sekelasnya.
“kak, aku udah slesai nie. Aku pulang duluan ya kak.”
“iya Sin. Hati-hati ya..!!”
Sesaat kemudian, datanglah seorang cowok dengan penampilan yang ndeso and norak banget.
“hay, loe Melinda kan??”, sapa cowok itu setelah duduk disamping Melinda.
“hah?? Heeh.. iya. Nie siapa ya??”, sahut Melinda dengan bingung.
“gue Bayu, cowok yang loe tunggu and nelpon loe tadi. Ternyata, loe lebih cantik dari yang gue bayangin ya??”, kata cowok itu dengan gombal.
“haah??????? Loe Bayu??????? Yang sering gue ajak smsn??????”, kata Melinda kaget.
“iya, kenapa manknya, Mel??”
“ooh,,gak kenapa kok”
(“gila…jelek banget nie cowok..”, batin Melinda.)
“tapi maaf ya Mel, gue gak bisa lama-lama. Gue masih ada kuliah sore ini.”, kata cowok itu.
“oh gitu ya??? Baguslah. Eeehh… maksud gue ya okeylah gak apa-apa.”, sahut Melinda girang.
“yaudah, kapan-kapan kita bisa ketemu lagi kan??”
“ya bisa kok,, bisa. Hehehe.”, kata Melinda cengengesan.
Dan cowok itupun pergi meninggalkan Melinda yang tinggal berdua dengan Sammy di warnet itu.
“ehemm… siapa toe?? Ciieeh…”, ejek Sammy memulai pembicaraan.
“eehh…loe please, jangan bilang ma temen-temen dikelas lox gue ketemuan ma cowok jelek kaya gitu ya?? Ya??ya?? please..!!”, Melinda memohon-mohon.
“hahahaha… besok gue sebarin donk. Kalau mantannya Edo, yang baru aja putus seminggu yang lalu ma Edo udah ketemuan ma cowok baru yang jelek banget. Hahaha..”, ancam Sammy.
“Samm,, please donk jangan bilang..!! masak ru tumben ngobrol sekali, loe udah mau bikin perkara ma gue..”
“yeach…mau-mau gue donk.”, kata Sammy membantah.
“ya terserahlah. Btw, ngapaen loe disini?? Tumben gue liat loe.”, kata Melinda.
“nie gue lagi facebook’an. Loe sendiri ngapaen disini? Sengaja ketemuan?”
“enggak kok, gue juga niat mau chatting. Eh, add fb gue donk.”
“iya.. apa namanya??”
“Melinda Puteri”
“okey. Padahal kita sekelas ya? tapi gak saling mengenal sama sekali. Lok boleh tau, kenapa loe putus sama Edo??”
“iya, sekelas tapi gue gak kenal loe. Haha. Hmm… kenapa ya?? Udah gak cocok aja sich.”
“owh. Uda gue add fb loe, ntar confirm ya??”
“okey..”
“bole tau number handphone loe ga?? Biar saling kenal aja.”
“di profil fb gue ada kok, liat disana aja.”
“yauda deh.”
“Samm, gue pulang duluan ya? Gue ada les nari hari ini.”
“okey dech. Hati-hati ya. See u tomorrow.”
“yah.. see u too. Bye.”

Melindapun beranjak meninggalkan warnet itu.
Sepulang ia dari les nari tiba-tiba ada sms dari nomor baru di handphonenya.
Dan ternyata nomor itu adalah nomornya Sammy.
Merekapun ngobrol semalaman lewat telepon dan sms, sampai mereka begitu dekat.
Sejak itu pula Melinda tidak pernah lagi meladeni Bayu,cowok cupu itu.

Keesokan harinya di sekolah.
“hay Mel, gimana ketemuan loe kemarin??”,Tanya Chessa setibanya di kelas.
“eh..gila tau. Jelek banget si Bayu, ndeso, cupu and norak banget dech pokoknya. Mana gak asyik lagi. Huugh… nyesel gue.”, gerutu Melinda.
“hahahaha… masa sech??? Trus loe ngobrol ma siapa donk??”
Blum sempet Melinda menjawab, tiba-tiba.
“hay Mel… ntar kamu ke warnet lagi gak??”, Tanya seorang cowok yang baru saja datang.
“eeh… Sammy. Hmm…ga tau juga Samm tapi kayanya iya dech. Emanknya kenapa Samm??”, sahut Melinda.
“ga kok, pengen ketemu aja lagi. Yauda.. gue ke tempat gue dulu ya.”
“yaya..”, sahut Melinda gagap.
“eeehh….. ngapaen loe tiba-tiba kenal Sammy, Mel?? Bukannya dulu kita gak kenal sama toe anak??”, Tanya Chessa penasaran.
“gini Chess, karena kemarin si Bayu toe gak asyik banget jadi gue banyak ngobrol sama Sammy and kemarin, semalaman kita smsan ma teleponan, anaknya asyik banget tau Chess”, kata Melinda.
“wah… lox pacaran sama dia juga gak apa-apa kayanya loe Mel. Anaknya lumayan kok say.”
“yeach… ngawur loe Chess. Kita temenan aja tau.”
“ya..kan siapa tau.”, kata Chessa meyakinkan.

Seiring waktu berjalan, Melindapun semakin akrab dengan Sammy sampai suatu saat.
“hay Mel, ntar bisa ketemu gak di pantai??”, Tanya Sammy menghampiri Melinda ke tempat duduknya.
“hmm.. iya, bisa kok Samm. Jam berapa?”
“gimana kalau jam 4 gitu?? gue jemput ya??”
“iya dech,, gue tunggu dirumah ya..”
“okey, dandan yang cantik ya..”, kata Sammy sambil tersenyum manis.
“iya..”, sahut Melinda malu-malu.


Sore itupun Melinda telah bersiap-siap untuk dijemput oleh Sammy.
“uda siap, Mel??”, Tanya Sammy dari dalam mobilnya.
“uda Samm. Yukz.”
Setibanya di pantai, merekapun ngobrol panjang lebar sampai akhirnya.
“Mel, belakang nie gue seneng banget deket sama loe and gue….gue……..”, kata Sammy malu.
“loe kenapa Samm??”, Tanya Melinda penasaran.
“gue suka sama loe Mel. Loe mau gak jadi cewek gue??”, Tanya Sammy penasaran.
“jujur Samm, selama deket sama loe belakangan ini. Gue juga udah mulai suka sama loe.”, sahut Melinda malu.
“jadi, sekarang hubungan kita?? Berpacaran???”, Tanya Sammy gak sabar.
“iya Samm..”, kata Melinda malu-malu.

Tenyata pertemuan mereka yang tidak disengaja di warnet itu telah menumbuhkan benih-benih cinta diantara mereka.
Dan merekapun menjadi pasangan baru di kelas itu.



THE END.





0 komentar: