Subscribe:

Ads 468x60px

Jumat, 18 November 2011

All About Artificial Intelligence

Artificial Intelligence
(Artikel yang saya tulis saat Masa Bina Cinta HME ITB) 
1.  Definisi Kecerdasan Buatan
Istilah kecerdasan buatan sebenarnya berasal dari bahasa Inggris: “Artificial Intelligence”. Jika diartikan tiap kata, artificial artinya buatan, sedangkan intelligence adalah kata sifat yang berarti cerdas. Jadi artificial intelligence maksudnya adalah sesuatu buatan atau suatu tiruan yang cerdas. Cerdas di sini kemungkinan maksudnya adalah kepandaian atau ketajaman dalam berpikir, seperti halnya otak manusia dalam menyelesaikan suatu masalah.
Secara awam kecerdasan buatan diterjemahkan sebagai sebuah sistem saraf, atau sensor atau otak yang diciptakan oleh sebuah mesin. Sebenarnya kecerdasan buatan merujuk kepada mesin yang mampu untuk berpikir, menimbang tindakan yang akan diambil, dan mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia.
Alan Turing, ahli matematika berkebangsaan Inggris yang dijuluki bapak komputer modern dan pembongkar sandi Nazi dalam era Perang Dunia II tahun 1950, dia menetapkan definisi Artificial Intelligent : Jika komputer tidak dapat dibedakan dengan manusia saat berbincang melalui terminal komputer, maka bisa dikatakan komputer itu cerdas, mempunyai intelegensi.
Kecerdasan buatan itu sesuatu yang diciptakan oleh manusia, untuk menggantikan manusia. Jadi bisa jadi kecerdasan buatan itu merupakan suatu ancaman.
Walau pun menyadari bahwa kecerdasan buatan bisa jadi adalah suatu ancaman untuk manusia, tapi manusia masih saja mengembangkan apa yang disebut dengan kecerdasan buatan. Manusia masih saja mencoba mengembangkan / mendapatkan sesuatu (teknologi) yang baru, yang dapat berpikir seperti manusia. Hal ini terjadi karena adanya ketidakpuasan dalam diri manusia, manusia ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang lebih mudah. Lagipula memang ada keterbatasan-keterbatasan dalam diri manusia, seperti otak manusia yang hanya mampu berpikir dengan frekuensi kira-kira 100 Hz dan karena manusia mempunyai rasa capai. Bandingkan dengan komputer sekarang yang mampu mengolah data dengan frekuensi 4 GHz. Komputer juga tidak mempunyai rasa capai walau pun harus mengolah data yang sama berulang-ulang.
Walaupun terasa sangat futuristik dan terlihat berbahaya, karena mesin nantinya akan memiliki kecerdasan dan emosi, para pakar AI menganggap pengembangan disiplin ilmu ini penting karena bisa diterapkan di Internet nantinya. Misalnya saja, di masa mendatang ketika Anda mengunjungi sebuah situs agen perjalanan, maka di layar komputer akan muncul wajah seorang wanita yang sangat sempurna karena semuanya berupa ciptaan komputer. Uniknya, Anda akan mampu bercakap-cakap dengan wanita artifisial ini, seperti layaknya Anda berbicara dengan staff wanita beneran di counter biro perjalanan. Kalau ini tercapai, maka pelayanan dapat diberikan 100% online, dengan akurasi yang sangat tinggi. Terutama dari konsistensi, keramahan, kecepatan dan akurasi pelayanan. Lain kalau kita menggunakan staff manusia asli yang konsistensinya tidak bisa akurat karena terpengaruh kepada kondisi fisik dan emosi saat itu.
Saat ini sudah banyak teknologi kecerdasan buatan yang dihasilkan dan dipakai oleh manusia. Misalnya saja pada robot Asimo yang bisa menari dan berjalan, atau pada permainan komputer yang dirancang untuk membuat manusia berpikir keras untuk mengalahkannya. Contoh lain ada di industri otomotif. Adanya teknologi komputer yang mampu mengolah data dengan cepat dipakai untuk memberikan peringatan pada pengemudi mobil untuk menghindari terjadinya tabrakan.
2.  PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK KECERDASAN BUATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING (Studi Kasus Mendiagnosa Keadaan Bayi Dalam Kandungan)
Kecerdasan buatan adalah kemampuan komputer untuk berpikir dengan intelegensia. Ini tercapai dengan mempelajari bagaimana manusia mengingat dan berpikir ketika sedang mengambil keputusan dan memecahkan masalah.
Kecerdasan buatan yang dibangun mempunyai beberapa komponen yang saling berhubungan untuk membangun sistem yaitu basis pengetahuan, mesin inferensi, antarmuka pemakai. Persoalan yang dipecahkan dalam sistem ini adalah bagaimana cara menyusun aturan yang terdiri atas beberapa premis dan konklusi dari fakta-fakta yang tersedia, sehingga dihasilkan suatu solusi, dengan menggunakan mesin inferensi yaitu forward chaining, selain itu sistem ini juga menggunakan suatu penalaran knowledge base yaitu penalaran rule-based reasoning.
Penelitian ini membahas tentang pendiagnosaan keadaaan bayi dalam kandungan yang menggunakan teknik inferensi forward chaining, yang memulai penalarannya mulai dari sekumpulan fakta-fakta menuju sebuah hipotesa (solusi). Sistem yang dikembangkan memberikan keleluasaan pada perekayasa pengetahuan untuk memasukkan himpunan aturan pada basis pengetahuan dan diperolehnya suatu solusi berdasarkan basis pengetahuan yang ada.
3.   Issue tentang Artificial Intelligent
Kecerdasan buatan dibuat dengan maksud untuk meningkatkan sistem dasar komputer sehingga menyerupai ciri manusia, yaitu kemampuan untuk berpikir atau menjawab. Ada beberapa contoh dari kecerdasan buatan yang dijelaskan dalam bab ini.
Kemampuan komputer memproses bahasa dasar adalah salah satu contoh dari kecerdasan buatan. Apabila dulu kita harus mempelajari perintah-perintah tertentu untuk berkomunikasi dengan komputer, sekarang ini kita sudah tidak perlu lagi untuk mempelajarinya. Hal ini dikarenakan komputer sekarang sudah dilengkapi dengan kemampuan untuk memahami bahasa kita, sehingga kita dapat lebih mudah untuk berkomunikasi dengan komputer.
Kecerdasan buatan lain yang memudahkan interaksi kita dengan computer adalah kemampuan untuk mengenali cara berbicara atau kata-kata yang digunakan oleh manusia. Kita hanya perlu untuk mengucapkan perintah secara lisan kepada computer untuk melakukan suatu program, daripada dengan cara biasa yaitu dengan mengetiknya, dan nantinya computer juga akan balik menjawab perintah tersebut Kemampuan ini dapat dihubungkan dengan sebuah sistem pengenal karakter optikal (OCR), yang susunan dari OCR dapat mengenali kalimat dari dokumen yang telah dicetak. Komputer juga sekarang telah dilengkapi dengan sistem ahli, yang merupakan penasihat dasar dari sebuah computer, sehingga computer dapat membantu dalam bidang medis, pabrik, dan bidang-bidang lain. Inti dari sistem ahli ini adalah pengetahuan yang berasal dari pengalaman manusia. Sumber penambahan informasi dapat mencakup buku dan dokumen lain. Kecerdasan buatan terakhir yang dijelaskan di chapter ini adalah gambar computer. Gambar computer diartikan sebagai sebuah gambar yang diambil dengan menggunakan kamera yang kemudian diolah di computer. Dalam hal ini, kamera dan computer merupakan alat yang memiliki fungsi yang sama seperti fungsi mata dan otak manusia.
Berbagai macam teknologi juga telah ditingkatkan untuk mengembangkan kendaraan otomatis yang dalam penggunaannya dapat berfungsi tanpa bantuan manusia. Contoh fungsi dari kendaraan otomatis ini adalah untuk menjelajah angkasa luar, seperti menjelajahi planet-planet. Kendaraan ini mungkin dibuat dari rangkaian komponen hardware dan sebuah program kecerdasan buatan yang dapat memproses informasi. Gabungan dari software computer dan hardware ini juga dapat membuat kendaraan yang bisa digunakan di bumi.
Kemajuan dari sistem kecerdasan buatan ini dapat menimbulkan dampak psikologis pada manusia. Bagi kelompok yang menentang adanya kecerdasan buatan percaya bahwa dengan adanya kecerdasan buatan, akan terdapat beberapa dampak dalam kehidupan manusia. Mesin-mesin yang memiliki kecerdasan buatan dapat mengurangi jutaan kesempatan kerja manusia. Selain itu juga terdapat ketakutan bahwa sistem kecerdasan buatan ini, termasuk robot, mengurangi kita sebagai manusia. Sistem dasar dari kecerdasan buatan ini juga telah meningkatkan ketakutan bahwa mesin-mesin dapat menambah jumlah kerusakan.
Pendukung dari kecerdasan buatan telah menyatakan argumen balasan bahwa alat dari bidang kecerdasan buatan hanyalah sebuah alat yang tidak akan menggantikan fungsi manusia. Kecerdasan buatan tidak akan mengurangi kemanusiaan kita, melainkan akan meningkatkan kehidupan kita, contohnya adalah penderita kanker akan mendapat keuntungan, dan pengenalan kalimat dan sistem perpaduan dapat membantu seorang individu untuk mengkontrol lingkungannya.
4.  Memanusiakan Chatbot dengan Kecerdasan Buatan
JAKARTA – Pehobi chatting –bercakap-cakap di dunia maya— sebaiknya jangan terlalu serius menanggapi lawan bicara. Siapa tahu kenalan baru itu adalah chatbot, yakni robot yang khusus diprogram untuk chatting. Chatbot merupakan program khusus dalam komputer yang berfungsi sebagai penjawab sapaan di ruang chatting. Di masa mendatang, program serupa ini menjadi kembangan dari artificial intelligent (AI) alias kecerdasan buatan.
Jabberwacky, sebuah chatbot yang tinggal di dalam hard disk komputer. Ia mampu menggunakan kata-kata pelesetan, humor, kadang juga kata makian, bahkan juga menjadi pembicara yang konfrontatif. Kelebihan Jabberwacky dari chatbot lain adalah: makin banyak ia bercakap dengan para chatter manusia, makin banyak hal yang dipelajarinya. Chatbot jenius ini adalah temuan Rollo Carpenter, finalis Loebner Prize asal Inggris.
Loebner Prize merupakan penghargaan khusus di bidang AI tingkat dunia yang dimulai sejak 1990. Penghargaan ini diberikan pada mereka yang mampu meloloskan diri dari Turing Test, yakni suatu cara menguji mesin untuk mengetahui apakah mesin itu cerdas atau tidak. Jabberwacky akan bergabung dengan delapan finalis internasional lain pada Oktober mendatang untung memperebutkan medali emas. Seperti semua finalis lain, chatbot ini akan menjalani Turing Test yang metodenya ditemukan oleh Alan Turing. Dari sini akan diketahui apakah chatbot ini benar-benar pintar seperti halnya AI lain.
Carpenter mendesain Jabberwacky semirip mungkin dengan manusia. Memang bukan dari bentuk fisiknya, melainkan dari caranya bicara dan bercakap-cakap. Chatbot ini mempelajari cara bicara manusia, mempelajari beberapa bahasa, hingga memahami konteks percakapan dan aturannya.
5.  KECERDASAN BUATAN =Menduakan Otak Manusia ?????????????????
Kecerdasan Buatan (artificial intelligent) adalah penggunaan komputer, yang mana meniru atau menduakan fungsi otak manusia. Sistem Kecerdasan buatan tidak diharap menggantikan manusia sebagai pembuta keputusan, tetapi sebaliknya mereplikakan butirannya, dengan keadaan jelas. Umumnya bidang kecerdasan buatan termasuklah beberapa jenis komponennya. Ianya diringkaskan seperti berikut: Sistem pakar, Robotik, Sistem penglihatan, Sistem Pemprosesan Bahasa Tabii, Sistem Pembelajaran dan Rangkaian neural. Jadi, gimana kita sebagai manusia yang dianugrahi sumber pemikiran ” OTAK”? Mau di duakan??? 

Teknologi :D

Alam Menginspirasi Teknologi Ramah Lingkungan
(Artikel ini adalah artikel yang saya tulis saat mengikuti masa kaderisasi Himpunan Mahasiswa Elektroteknik, HME ITB)
Teknologi? Siapa yang tidak memerlukan teknologi. Di zaman seperti sekarang ini, teknologi merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting untuk kehidupan kita. Namun pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya teknologi itu bisa mengganggu ekologi dan lingkungan kita? Sebelum kesadaran ekologi muncul, orang hanya berpikir ekonomi. Teknologi yang diterapkan adalah yang termurah dari sudut ekonomi, menggunakan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang murah walaupun dari sudut ekologi bisa saja dinilai mahal. Hal ini karena sistem ekonomi masih jarang menilai lingkungan dengan harga yang wajar. Misalnya, berapa nilai oksigen yang kita hirup atau nilai lingkungan udara yang kita cemari dengan gas buang? Sebuah mesin yang lebih banyak menyedot oksigen untuk hasil kerja yang sama, secara ekologis adalah lebih mahal, walaupun secara ekonomis mungkin lebih murah. Hal ini karena oksigen itu menjadi berkurang untuk digunakan oleh mahluk hidup yang lain termasuk manusia.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan agar kita masih bisa menghirup oksigen dengan tenang, namun kita tetap bisa menikmati indahnya perkembangan teknologi? Dan solusinya adalah ada pada teknologi ramah lingkungan atau dengan bahasa kerennya sering disebut green technology. Teknologi ramah lingkungan (green technology) dapat diringkas sebagai adalah segala jenis aplikasi teknologi yang dapat memberikan kepuasan penggunanya dengan sumber daya lingkungan yang lebih rendah. Secara umum, teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang hemat sumber daya lingkungan (meliputi bahan baku material, energi dan ruang), sedikit mengeluarkan limbah (baik padat, cair, gas, kebisingan maupun radiasi) dan rendah risiko menimbulkan bencanapun sanagt kecil. Teknologi ramah lingkungan terlihat begitu sulit diterapkan, tetapi sadarkah kita bahwa sebenarnya alam banyak sekali menginspirasi teknologi ramah lingkungan.
Fenomena alam yang biasa saja kerap kali jadi inspirasi bagi peneliti untuk menciptakan teknologi ramah lingkungan. Biopulping adalah salah satunya. Ini adalah meniru proses mikroorganisma pada proses pelapukan untuk digunakan dalam tingkat industry. Alam sering memberi ide cemerlang bagi hidup manusia. Sebut saja proses pelapukan kayu, ranting, daun atau lainnya. Saat bahan-bahan itu melebur, terjadi pembusukan yang membuatnya hancur bersama alam. Tak ada sampah atau limbah. Bila ditelaah lebih detail, proses tersebut dimotori oleh mikroorganisma. Mikroorganisma yang terdiri atas sejumlah mikroba membantu proses pelapukan sehingga sampah alam itu terurai, kembali menjadi tanah berupa humus. Hasil kerja mikroorganisma yang sempurna tak menghasilkan polusi tersebut memberi inspirasi pada para ilmuwan kita untuk memanfaatkannya dalam sektor industri.
Industri kertas dan pulp terkenal dengan limbahnya yang sulit diatasi. Limbah ini berasal dari bahan kimia seperti soda api, sulfit dan garam sulfida dalam proses penghilangan kandungan lignin. Bahan kimia inilah yang dianggap sebagai sumber pencemaran lingkungan. Proses penggunaan sulfur mencemari udara dan sudah dilarang di sejumlah negara maju seperti Jerman. Pengolahan pulp yang ideal adalah biopulping, yakni mengolah pulp dengan menggunakan bantuan mikroba. Manfaat biopulping yang menonjol adalah penghematan energi dan pengurangan pemakaian bahan kimia. Proses pembuatan bubur kayu alias pulp dan kertas biasa dilakukan dengan memasak serpihan kayu, jerami atau ampas tebu. Semuanya menggunakan bahan kimia. Tujuan proses ini untuk memisahkan komponen lignin.
Namun berbeda halnya dalam biopulping, bahan-bahan kimia tadi digantikan oleh sejenis mikroba yang bisa mengeluarkan enzim dan mendegradasi lignin. Mikroba ini adalah golongan jamur atau fungi ,pelapuk kayu yang banyak dijumpai di alam bebas. Bahan pemutih kertas yang selama ini menggunakan bahan kimia seperti chlorite dan hydrogen peroksida dapat digantikan dengan enzim-enzim yang dikeluarkan oleh fungi pelapuk. Beberapa enzim yang sangat dikenal untuk menguraikan lignin adalah manganese peroksidase, laccase dan lignin peroksidase. Namun, segala sesuatu pasti ada plus minusnya seperti biopulping ini mempunyai sedikit kekurangan dibanding proses konvensional, yakni dibutuhkan waktu lebih banyak dalam operasionilnya. Namun sebenarnya masalah waktu ini bisa diatur dengan pengaturan waktu yang baik.
Selain biopulping, kita juga bisa menerapkan teknologi ramah lingkungan yang begitu sederhana yang bisa kita mulai dari diri kita sendiri, misalnya saja dengan memulai menjadi vegetarian. Karena dari bahan nabati yang sama, bila dikonsumsi langsung, manusia mendapatkan tujuh kali lipat nutrisi daripada jika bahan nabati itu digunakan untuk pakan ternak yang lalu dikonsumsi dagingnya. Selain itu bisa juga diterapkan pada dapur ramah lingkungan berupa oven microwave, mengubah pola kemasan pangan ke wadah pakai ulang karena bagaimanapun sampah pangan merupakan salah satu masalah terbesar di Indonesia yang sangat sulit kita atasi. Dari sisi energy, energy matahari adalah energy yang paling ramah lingkungan. Kita bisa menerapkan teknologi ini secara sederhana dimulai dari diri kita sendiri misalnya dengan menjemur pakaian dibawah terik matahari bukan menggunakan mesin pengering, begitu pula jika ingin memanaskan air untuk mandi, ini bisa dilakukan dengan energy matahari yaitu dengan menjemur air dibawah sinar matahari. Hal nyata lainnya yang bisa kita lakukan adalah membiasakan diri untuk memanfaatkan penggunaan sepeda sehingga tidak terjadi polusi lingkungan yang berlebihan.  Selain itu, mobil ataupun kereta listrik sebenarnya jauh lebih ramah lingkungan daripada kendaraan biasa. Semoga ini bisa lebih cepat diterapkan di Indonesia.
Dari dunia teknologi dan informasi, komunikasi elektronik adalah sangat ramah lingkungan jika diterapkan dengan tepat. Telekomunikasi akan mengurangi kebutuhan transportasi, berarti hemat energi. Informasi juga dapat disebarkan tanpa kertas (paperless) sehingga mengurangi jumlah pohon yang harus ditebang. Teknologi kertas daur ulang juga termasuk bagian upaya ramah lingkungan di sektor informasi. Dalam hal ini, tinggal menunggu kesadaran para penerbit. Jika di Indonesia, para penerbit justru berlomba menggunakan kertas yang putih agar terkesan lux, di luar negeri getol dikembangkan kertas daur ulang. Konon untuk mencetak novel Harry Potter 7, sampai dikembangkan 32 jenis baru kertas daur ulang. Penerbit di Kanada menggunakan kertas daur ulang 100%, sementara di Amerika baru 30%. Upaya ini sudah membuat edisi bahasa Inggris novel ini menghemat penebangan hampir 200 ribu pohon dan 8 juta kg gas rumah kaca.
Sebenarnya tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Sebagai Negara berkembang mungkin Indonesia masih tergolong susah dalam menerapkan green technology namun sebenarnya asal ada niat dan usaha semuanya pasti bisa dilakukan. Kita sebagai masyarakatpun sebenarnya sudah bisa menerapkan itu dalam kehidupan kita sehari-hari. Siapa lagi yang harus kita tunggu? Ayo mulai dari diri sendiri dan hijaukanlah Indonesiamu!
Ni Wayan Dessy Eka Rahayu
18110012
Teknik Telekomunikasi

Selasa, 15 November 2011

Tentang Mimpi

Hidup di Mulai dari Mimpi
(Ini merupakan sebuah kisah nyata, perjalanan seorang gadis yang  berambisi dan memiliki cita-cita yang tinggi dalam segala kekurangannya)

            Aku hanya bisa terdiam, meringis ketakutan saat melihat seorang lelaki gagah berbadan besar sedang berapi-api di depanku. Ayahku, beliau begitu kecewa padaku karena sampai aku berumur 7 tahun aku belum juga bisa membaca. Kehidupan dikampung yang sangat jauh dari peradaban kota, dengan kehidupan yang sederhana memaksaku untuk hidup dalam kesederhanaan tanpa mengenal taman kanak-kanak. Ketika umurku menginjak 6 tahun, orang tuaku mengantarkanku mendaftar di Sekolah Dasar. Semuanya terasa begitu aneh, rasanya aku ingin sekali menangis karena tidak bisa mengikuti pelajaran seperti teman-temanku. Kekurangan dalam menulis dan membaca membuatku begitu sering diejek oleh teman-temanku. Ayahku nampak sangat kecewa. Beliau begitu keras kepadaku, bahkan beliau tidak segan-segan untuk menendangku ketika aku tidak bisa menjadi apa yang beliau inginkan. Hukuman pun datang, begadang semalam untuk menulis kalimat “Saya Anak Bodoh” dengan tulisan tegak berjalan sebanyak 5 lembar buku A5. Ini bukan hal yang mudah untuk anak berumur 7 tahun seperti aku. Tangisanku hanya bisa aku tahan dan tetap berusaha mengerjakan tulisan itu dengan penuh semangat. Sampai akhirnya progressku meningkat, sebuah buku cerita yang berjudul “Cut Nyak Mutia”, membawa hidupku pada kecerahan. Buku pemberian ayahku itu membuatku lancar membaca dan dari sinilah kehidupanku bermula.
            Kebodohan itu berakhir dan progressku pun meningkat. Kelas 3 SD aku mulai menduduki peringkat keempat di kelas, kelas 4 aku mulai mendaki dan berada di peringkat ketiga. Tidak berakhir sampai disana, mulai dari kelas 4 berbagai perlombaan aku juarai dari mulai membaca puisi sampai anak teladan di kelas 5. Sampai akhirnya kelas 5 aku ada di peringkat kedua dan kelas 6 aku menjadi lulusan terbaik dengan Nilai akhir terbaik. Tentu saja ayahku sangat bangga dengan semua itu.
            Aku pun menginjak ke bangku SMP pada tahun 2004, gelar juara umum pun aku dapatkan, berbagai kejuaraan dalam lomba IPA dan pidato aku raih. Sungguh progress yang menyenangkan. Melihat kemampuanku yang semakin meningkat, pamanku seorang mahasiswa Teknik Elektro ITB 2001 yang saat itu sedang menginjak tingkat ketiga di ITB begitu menginginkan aku untuk melanjutkan kuliah di ITB suatu saat nanti. Mulai dari kelas 1 SMP itu aku mulai diyakinkan oleh ayah dan pamanku bahwa ITB lah pilihan kuliah terbaik di Indonesia dan mulai saat itupun aku mulai berpikir untuk kuliah di tempat yang hebat itu. Perjuanganku tidak berakhir sampai disini, semuanya tidak berjalan mulus. Pada tanggal 11 Desember 2005, saat aku akan menginjak semester kedua di kelas 2, suatu malapetaka datang. Penyemangatku, orang selalu bisa membangkitkan gairah belajarku, ayahku, meninggal secara tiba-tiba karena terkena serangan jantung. Aku tidak terima, aku ingin berontak karena ini tak adil menurutku. Namun, semuanya telah terjadi dan inilah kenyataannya, ayahku pergi meninggalkan aku dan 4 orang adikku saat usiaku baru saja menginjak 14 tahun. Aku patah arang, rasanya tak ada lagi ITB, tak ada lagi masa depan. Aku hampir saja menyerah. Beruntungnya aku karena seorang malaikat datang dan membawa secercah kecerahan dalam hidupku. Pamanku datang dan berjanji akan mengurus semua pendidikanku sampai aku mendapatkan apa yang aku mau dan Ayahku cita-citakan untukku.
            Masa SMP itu berlalu, 2007 mengantarkan aku ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi, SMA. Aku diterima di sebuah SMA yang sangat jauh dari rumahku, SMA itu ada di sebuah kota yang berjarak tempuh sekitar dua jam dari pusat ibu kota di provinsiku, namun rumahku masih berjarak tempuh 2 jam lagi dari kota itu. Jadi, kalau di akumulasikan, tempat tinggalku berjarak tempuh sekitar 4 jam dari pusat ibukota di provinsiku. Sungguh sangat dipedalaman. Pertimbangan jarak yang jauh dan biaya transportasi yang tinggi memutuskan aku untuk mencari rumah kos-kosan. Seperti biasa, semuanya bermula dari kegagalan, semester satu yang sangat suram tidak mengantarkanku pada gelar juara kelas, namun dengan hidupku yang berambisi dan pantang menyerah aku berhasil menaklukkan semua rintangan sampai akhirnya semester 5, gelar juara umum jatuh ke tanganku. Ibuku sangat bahagia, teman-teman dan keluargaku juga sangat bangga kepadaku karena prestasi yang aku ukir di zaman SMA itu. Orang-orang bangga, orang-orang terpesona, namun aku tidak. Aku masih begitu sedih, begitu galau karena aku belum tau, apa yang harus aku lakukan agar aku bisa menepati janjiku pada ayahku. Aku masih belum tau apakah aku bisa mendapatkan apa yang dulu beliau inginkan, ITB. Sampai akhirnya, semangatku tumbuh tiada lain karena mendengar nasihat dan wejangan dari orang-orang tersayangku.
            Aku bersemangat, aku belajar dan terus belajar untuk mengikuti USM ITB. Namun, ketika hampir semua dokumenku telah siap, ketika otakku sudah matang, pamanku menelponku dan menanyakan apakah aku sanggup ke Bandung sendiri? Ketika itu aku sangat yakin bahwa aku sanggup dan aku berani, namun ketika pamanku berkata, “25 juta untuk uang awal? Kamu yakin? “. Aku mengerti apa maksudnya dan spontan setelah itu niatku berubah untuk tidak mengikuti USM dan aku berpindah haluan ke SNMPTN. Aku mulai mengulang belajar soal-soal SNMPTN, bimbingan belajar, try out online, psikotes semuanya aku pelajari dengan sangat serius bahkan tak segan-segan berat badanku turun hampir 7 kg menjelang SNMPTN tersebut. Sampai hari SNMPTN pun tiba, hari pertama aku lalui dengan kurang beruntung karena sepulang dari tes SNMPTN, aku mengalami kecelakaan, namun itu bukan halangan. Aku tidak menyerah, kecelakaan itu bukan halangan untukku mengikuti SNMPTN hari kedua. SNMPTN berakhir dan selanjutnya yang bisa aku lakukan hanyalah menunggu, menunggu jawaban dari semua usahaku.
            Di rumahku, pada tanggal 16 Juli 2010, dengan penuh rasa penasaran aku buka website SNMPTN, aku masukkan nomor pendaftaranku dan STEI ITB berhasil aku taklukan. “Suksma Hyang Widhi, Suksma Bapak”, kalimat pertama yang aku ucapkan. Sungguh rasa syukur yang sangat mendalam yang tidak bisa aku tuangkan dalam tulisan ini. Selanjutnya, aku siap ke Bandung dengan restu dari semua keluarga.
            Dan Bandung, Sabuga mempertemukanku dengan seseorang yang kini menjadi sahabat terbaikku di ITB. Dia adalah seorang peraih beasiswa yang memberikan tanggungan biaya hidup dan biaya kuliah selama 4 tahun di kampus ini. Tentu aku saat itu sangat tertarik untuk mendengarkan ceritanya, akupun mulai mengkhayal seandainya aku juga bisa mendapat beasiswa seperti itu, pasti aku tidak usah merepotkan pamanku lagi. Hmm..aku hanya menyimpan angan-angan dan rasa ‘iri’ ku pada teman baruku itu. Keesokan harinya, handphonelu berdering dan berita ini sangat mengejutkan, orang dari bagian kemahasiswaan ITB menelponku dan menyatakan bahwa aku terdaftar sebagai penerima beasiswa yang akan menanggung hidup dan kuliahku selama 4 tahun di bumi ganesha ini. “Suksma Hyang Widhi”, hanya itu yang bisa aku ucapkan. Terima kasih, terima kasih Tuhan.
            Namun, di awal semester di ITB aku kembali merasa gagal. Semester pertama TPB ku tidak membuahkan hasil yang aku inginkan. Hasil yang aku raih tidak memuaskanku, namun aku tak pernah menyerah, aku selalu berusaha memperbaiki kegagalanku karena kesalahan di masa lalu adalah bekal untuk masa depan yang lebih baik. Sekarang aku ada di ITB, di sebuah jurusan yang begitu aku inginkan dari dulu dan masih mengejar mimpi-mimpi lainnya. Bermimpi dan wujudkanlah!
“Pains makes you stronger
Tears makes you braver
Heartbreak makes you wiser
So thank the past for a better future”

                                    Ni Wayan Dessy Eka Rahayu
Teknik Telekomunikasi ITB 2010